Sosiologi Ekonomi Mengenai Kemiskinan

Latar belakang
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat meliputi gejala-gejala social, struktur sosioal dan perubahan social yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok social lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses social, perubahan social dan kebudayaan serta perwujudannya. Gejala-gejala tersebut ada yang tidak berlangsung normal sebagaimana yang dikehendaki masyarakat merupakan gejala-gejala abnormal atau patalogis hal ini disebabkan adanya unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sehingga menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal dinaakan masalah-maslah social. Salah satu contoh masalah social masyarakat adalah kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut. Kemiskinan sebagai suatu fenomena social yang tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi dinegara-negara yang sudah mempunyai kemapanan dibidang ekonomi. Kemiskinan merupakan permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Dengan adanya globalisasi ekonomi dan ketergantungan antar negara dapat memberikan tantangan dan kesempatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara dan juga memberikan resiko ketidakpastian perekonomian dunia. Indonesia menghadapi masalah yang cukup besar diberbagai bidang baik dibidang ekonomi, kependudukan maupun lingkungan hidup peningkatan kesejahteraan rakyat . Dampak dari berbagai kebijakan tersebut adalah masih banyaknya penduduk miskin di Indonesia.



        
       Ruang lingkup pembahasan

Masalah-masalah social berhubungan erat dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat social karena bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan didalam kerangka bagian-bagian kebudayaan normative dan dinamakan masalah karena bersangkut paut dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat . Dengan demikian massalah-masalah social menyangkut nilai-nilai social yang menyangkut segi moral, dikatakan massalah karena menyangkut  tata kelakuan immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Masalah social timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok social yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.

            Masalah-masalah social yang berasal dari faktor ekonomis antara lain adalah kemiskian, pengangguran dan sebagainya. Yang berasal dari faktor biologis contohnya penyakit sedangkan yang berasal dari faktor pisikologis seperti penyakit syaraf, gangguan jiwa dan yang berasal dari kebudayaan menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan.
Adapun dibuatnya tugas makalah ini penulis membatasi ruanglingkup pembahasan yaitu mengenai permasalahan social dari faktor ekonomi yaitu kemiskinan.

       Tujuan penulisan
Tujuan tugas makalah :
            Tujuan dibuatnya tugas makalah mengenai Masalah Sosial Inspirasi Perubahan ( kasus kemiskinan ) dan upaya pemecahannya oleh penulis antara lain untuk :
a.      Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam menanggulangi kemiskinan di lingkungannya.
b.      Mengungkapkan permasalahan kemiskinan yang  di alami masyarakat dan upaya untuk menanggulanginya.
c.       Meningkatkan rasa  tenggang rasa, sosialisasi terhadap sesama, dan menurunkan kesenjangan social.

 Definisi kemiskinan
        Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut. Dan dapat  diartikan juga sebagai kesenjangan ekonomi dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan ( poverty line ) merupakan dua masalah besar dibanyak negara-negara berkembang ( LDCS ) , tidak terkecuali di Indonesia. Pemberdayaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menekan angka kemiskinan agar tercapai tujuan pembangunan.
            Menurut John Friendman mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ( esensial ) individu sebagai manusia. sementara Chambers menggambarkan kimiskinan, terutama dipedasaan mempunyai lima karakteristik yang saling terkait : kemiskinan material, kelemahan fisik, keterpencilan, kerentanan, dan tidak keberdayaan. Dari kelima karakteristik tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah kerentanan dan tidak keberdayaan. Ketetranan adalah ketidak mampuan keluarga miskin untuk menyediakan sesuatu guna menghadapi situasi darurat seperti datangnya bencana alam, kegagalan panen, atau penyakit yang tiba-tiba menimpa keluarga miskin . kerentanan sering menimbulkan kondisi memprihatinkan yang menyebabkan keluarga miskin harus menjual harta benda dan asset produksinya sehingga mereka main rentan dan tidak berdaya. Sedangkan ketidakberdayaan adalah dimana elit desa dengan seenaknya memfungsikan diri sebagai oknum yang menjaring bantuan yang sebenarnya diperuntukan unuk orang miskin. Ketidakberdayaan keluargga miskin dikesempatan yang lain mungkin dimanifestasikan dalam hal seringnya keluarga miskin ditipu dan ditekan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Ketidak berdayaan mengakibatkan terjadinya bias bantuan untuk si miskin kepada kelas diatasnya yang seharusnya tidak berhak memperoleh subsidi, seperti kasus dana Bantuan Langsung Tunai ( BLT ).
Secara ekonomi kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Sumber daya dalam konteks ini menyangkut tidak hanya aspek finansial, melainkan pula semua jenis kekayaan ( wealth ) yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kenyataan menunjukan bahwa kemiskinan tidak bisa didefinisikan dengan sangat sederhana, karena tidak hanya berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan material, tetapi juga sangat berkaitan dengan dimensi kehidupan manusia berikut ini :
a.      Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
b.      Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan
c.       Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan
d.      Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha
e.      Terbatasnya akses layanan perumahan sanitasi
f.        Terbatasnya akses terhadap air bersih

Jenis-jenis kemiskinan
Besarnya kemiskinan bisa diukur dengan tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut , sebagai berikut penjelasannya :
·         Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan didalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distrribusi yang dimaksud.
·         Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuha minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

Penyebab kemiskinan
Faktor-faktor penyebab kemiskinan sangat sulit untuk dipastikan mana penyebab yang berpengaruh langsung dan yang tidak langsung terhadap kemiskinan adalah sebagai berikut :
a.      Tingkat dan laju pertambahan output
b.      Tingkat upah neto
c.       Distribusi pendapatan
d.      Kesempatan kerja
e.      Tingkat inflasi
f.        Pajak dan subsidi investasi
g.      Alokasi serta kualitas SDA dan ketersediaan fasilitas umum
h.      Penggunaan teknologi dan tingkat jenis pendidikan
i.        Kondisi fisik dan alam
j.        Politik dan peperangan
k.       Bencana alam

sedangkan secara teoritis kemiskinan dapat dipahami melalui akar penyebabnya yang dibedakan menjadi dua kategori :
1.      Kemiskinan natural atau alamiah
    Kemiskian yang timbul sebagi akibat terbatasnya jumlah sumber daya karena tingkat perkembangan teknologi yang sangat rendah.
2.      Kemiskinsn struktural
      Kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata. Golongan yang menderita kemiskinan struktural adalah kaum buruh yang tidak terpelajar dan terlatih, atau apa yang dengan kata asing disebut unskilled labors. Golongan miskin ini meliputi juga para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah yang sekarang dapat dinamakan golongan ekonomi sangat lemah.

2.    Penanggulangan kemiskinan
Persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial masih menjadi masalah besar di Indonesia terutama didaerah pedesaan. Salah satu upaya dalam penanggulangan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan, misalnya pemberdayaan lingkungan dan pemberdayaan kewirausahaan. Pemberdayaan merupakan program komprehensif dan terpadu dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia, human capital, yang sekaligus diarahkan untuk mencapai Millenium Development (MDGS) yang tujuan utamanya penghapusan kemiskinan dan peningkatan mutu manusia yang berbudaya dan demokratis.
            Pemerintah pun telah banyak mengeluarkan program kebijakan yang digunakan untuk menanggulangi kemiskinan, contohnya : PKPS BBM yang terdiri dari program bagi-bagi uang atau BLT, P2KP yang kemudian diganti menjadi PNPM dengan aneka ragam jenis PNPM, program BOS, RASKIN, ASKESKIN, Kredit Usaha Rakyat (KUR).
            Menurut roger harris dalam bukunya yang berjudul information and communication technologies for poverty alleviation (2004), strategi penanggulangan kemiskinan, antara lain :
a.      Mendistribusikan informasi yang relevan untuk pembangunan
b.      Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged) dan terpingkirkan (marginalized)
c.       Mendorong usaha mikro (fostering micro entrepreneur ship)
d.      Menciptakan lapangan kerja, dan mendorong mobilisasi sosial
e.      Menunjang pertanian
f.        Memperkaya kebudayaan
g.      Mengembangkan kemampuan
h.      Menciptakan ketatprajeaan yang lebih efisien dan transparan melalui e-govermence
i.        Mengembangkan perdagangan melalui ecommerce

0 Response to "Sosiologi Ekonomi Mengenai Kemiskinan"

Post a Comment