Menumbuhkan dan Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha



Ada anggapan bahwa kewirausahaan itu bakat dari lahir dan karenanya tidak dapat diajarkan. Benarkah demikian? Ternyata tidak demikian. Anggapan tersebut di atas tidak benar, sebab pengertian kewirausahaan bukan berpijak pada bakat sejak lahir, melainkan berkaitan erat dengan tindakan atau aksi. Jadi tindakan atau aksi itulah yang menentukan seseorang sukses menjadi wirausahawan atau tidak.
Pengertian kewirausahaan
Sebelum istilah wirausaha sepopuler seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata "wiraswasta" berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar penegertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisi sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai, dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan piahak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Tentu suadah merupakan realita dan kita yakini , bahwa setiap tahun telah cukup banyak orang yang masuk dunia bisnis. Mereka umumnya melakukan tiga cara. Yakni, membeli bisnis yang sudah ada, menjadi partner dalam sebuah waralaba, atau dengan memulai bisnis baru.
Jika kita akan memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yang akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calon customer harus membeli dari kita? Apa yang akan kita berikan jika ternyata produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang akan kita peroleh dari kompetisi itu?
Ketiga, Apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapat order? Apakah order itu datang segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas dari manakah ide untuk mulai bisnis baru itu berasal?
Menurut suatu penelitian, sebagian besar pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di industri yang sama. Namun hal itu menunjukkan bahwa pengusaha seperti itu hanya berani memulai bisnis baru karena semata-mata melihat sisi terangnya saja. Menurut Purdi E Chandra, jika kita memang benar-benar ingin memulai bisnis baru, semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan.
Oleh karena itulah, sudah saatnya kita berani memulai bisnis baru. Hal itu memang bukan hal mudah, karena membutuhkan analisa dan perencanaan yang serius. Namun, kita harus yakin bahwa ide memulai bisnis baru tak terlalu sulit. Ide itu bisa berasal dari mana saja dalam berbagai cara. Sekali ide bisnis itu dikembangkan dengan jelas, maka bisnis baru itu niscaya akan berkembang. Apalagi, setelah terlebih dahulu kita adakan evaluasi dengan teliti, baik itu berkaitan dengan customer dan pesaingnya.

Proses Tumbuhnya Wirausaha

1.      Proses Berwirausaha
Proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan, dan pengalaman.
1)      Berdasarkan pengalaman pada Febri terpicu menjadi wirausaha dengan harapan dapat mengatasi masalah keuangan keluarga mereka. ketika ibunya terlilit utang , dia sudah mencoba berbagai usaha, mualai dari memberi les prifat untuk anak SD, membuka warnet, hingga membuka warung bubur kacang hijau."umtuk sama sama mendapatkan kita inginkan, saya mohon bantuan klik pada iklan saya"
Akan tetapi, hasilnya tidak mencukupi. kini, berkat usaha tela-tela, dengan harga jual 1 pak tela-tela Rp. 3000-6000, omzet usaha ini mencapai Rp. 2,5 miliar-3 miliar perbulan. tenaga kerja yang terserap sekitar 3500 orang. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Febri terpilih menjadi salah satu wirausaha muda terbaik 2008-2009 pada Dji Sam Soe Award.
Kedepan, Febri dan teman-temannya bermimpi dapat mmbawa tela-tela go international.meskipun telah menerima banyak aplikasi, seperti dari kamboja dan malaisia tetapi karena birokrasi di Indonesia yang terbelit-belit, maka mimpi itu belum bisa direalisasikan. kreatifitas tetap menjadi ambisi bagi pengusaha muda yang sukses tesebut.

2.      Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha
a.   FaktorLingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreatifitas.
b.   ProsesPemicu.
1.   Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang.
2.   Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru.
3.   Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis.

3.   Proses/Tahap Pelaksanaan
a. Pada Proses Awal
1.  Sudah siap mintal secara total
2.  Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3.  Adanya visi untuk mencapai tujuan.
b.   Pada Proses Pertumbuhan
1.  Pembentukan tim kerja yang kompak.
2.  Strategi usaha yang mantap.
3.  Adanya produk yang dapat dibanggakan
4.  Adanya struktur dan budaya yang mantap.
5.  Kebijakan pemerintah yang mendukung.

4.          Inovatif Atau Kreatif
Perbedaan kreatif dan inovatif secara singkat dapat di paparkan sebagai berikut:

KREATIF = Memiliki daya cipta / berdaya cipta
INOVATIF = Berdaya perubahan
1.  Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain.
2.  Menghubungkan ide – ide / hal – hal yang tadinya tidak berhubungan.
1. Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
2. Pembaharuan / menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda.
Contoh ide kreatif: grup 2 tang menghasilkan produk air putih dengan kemasan plastik yang berbeda (tutup anti tumpah)
Contoh Inovasi: Alm, tri utomo mengemas air putih dalam kemasan plastik yang di beri merek aqua.

Ada yang bilang  bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan karya seni tertutup, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Pada goresan kuas yang keberapakah, lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati oleh para penikmat seni/lukisan.
Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menarik konsumen dengan berbagai cara, antara lain bila konsumen membeli 2 buah produk akan  mendapat 1 produk tambahan, menberi duiskon (bila membeli dalam jumlah banyak maupun diskon harga bila membeli dengan cara tunai). menurunkan harga produk atau jasa, gratis bagi pembeli perfana sampai pembeli ke 5, atau pembeli mendapat potongan 50% dan lain sebagainya.


5.    Fungsi kreatifitas
Menyadari peran fungsi kreatifitas dalam proses inovatif merupakan hal yang penting.
Kreatifitas adalah pembangkitkan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efesiensi pada suatu system.
Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan , yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang di gunakan dapat bervariasi
6.    Sifat proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif pada tingkat tertentu. Tetapi orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif daripada orang lain. Misal nya, dalam bidang seni dan olah raga. Hal yang sama juga dapat dialami oleh orang orang yang dididik dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreatifitas. Mereka telah diajari untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena mereka tidk dikembangkan secara positif dan jika mereka menjadi kreatif mereka harus belajar cara menimplementasikan proses kreatif.
Ada 4 tahapan dalam proses kreatif, para ahli sependapat bahwa mengenai sifat umum dan hubungan di antara tahapan – tahapan ini, meskipun mereka menyebutkan dengan sebutan yang berbeda – beda. Mereka juga sependapat bahwa tahapan – tahapan ini tidak selalu menjadi dengan tata urutan yang sama untuk tahap aktifitas kreatif.Berikut disajikan uraian tahapan – tahapan tersebut:
1.      Latar belakang atau akumulasi pengetahuan.
Kreasi yang berhasil biasanya didahului dengan penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi membaca, percakapan dengan orang lain yang bekerja dalam bidangnya, mengikuti pertemuan profesional dan lokakarya. Kadang – kadang masih ditambahi denga penelitian atas bidang  pengetahuan baik yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan informasi yang di perlukan. Eksplorasi ini memberikan perspektif pada persoalan yang di cari pemecahnnya, dan mempunyai arti tertentu bagi wirausahawan yang memerlukan pemahaman dasar atas semua aspek pengembangan suatu produk baru.
2.    Mengembangkan Daya pikir
Beberapa cara untuk mengembangkan daya pikir kreatif dapat disebutkan sebagai berikut:
·      Membaca informasi tentang berbagai hal.
·      Menjadi anggota perhimpunan profesional.
·      Mengikuti rapat dan seminar profesional.
·      Membicarakan subjek yang diminati dengan setiap orang.
·      Mengamati majalah, syrat kabar, jurnal untuk mencari artikel yang berhubungan dengan subjek yang di minati.
·      Mencatat setiap informasi yang berguna.
·      Menaruh perhatian pada setiap sesuatu.
3.        Proses inkubasi.
                        Alam bawah sadar orang kreatif memungkinkan mereka untuk dapat merinci dengan seksama informasi yang mereka dapatkan selama tahap persiapan. Proses inkubasi ini sering terjadi pada saat mereka terlibat dalam aktifitas yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan subjek atau pokok permasalahan. Menjauhkan diri dari suatu permasalahan dan membiarkan pikiran bawah sadar menyelesaikannya memberikan kesempatan kepada kreatifitas untuk berkembang langkah – langkah yang penting dalam hal ini meliputi:
Melakukan aktifitas yang tidak memerlukan energi pikir, misalnya membersihkan halaman rumah, memotong rumput atau mengecat rumah.
·      Melakukan latihan secara rutin.
·      Bermain, misalnya olahraga, mengerjakan teka teki dan sebagainya.
·      Berdoa atau melakukan meditasi.
·      Bersantai.

Tahap proses kreatif ini seringkali di anggap sebagai tahap paling menyenangkan, karena merupakan saat ditemukannya solusi atau ide yang di cari oleh seseorang. Seperti halnya pada tahap inkubasi, ide baru dan inovatif sering kali muncul pada saat seseorang sedang sibuk dengan sesuatu yang tidak berhubungan dengan masalah perusahaan, pekerjaan, dan pengawasan, misalnya sedang mandi, mengendarai mobil di jalan raya, atau sedang membuka buka halaman surat kabar. Kadang – kadang ide muncul secara tiba tiba atau tak terduga. Orang sering kali tidak menyadari saat pergeseran tahap 2 ke tahap 3 karena batas antara kedua tahap tersebut tidak mudah diidentifikasi. Ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mempercepat terjadinya pengalaman ide:
·         Memikirkan impian tentang suatu rencana.
·         Mengembangkan hobi.
·         Bekerja di lingkungan yang nyaman, misalnya mengerjakan suatu pekerjaan di taman.
·         Mencatat setiap ide yang muncul.
·         Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan.
4.         Evaluasi dan implementasi
Tahap keempat ini merupakan langkah yang paling sukar dibandingkan dengan ketiga tahap sebelumnya karena langkah – langkah dalam tahap ini memerlukan upaya kreatif dan semangat yang tinggi, disiplin diri dan ketabahan. Wirausahawan yang sukses dapat dikenali melalui ide idenya yang nyata dan kecakapan yang dapat diiimplementasikan lebih dari itu mereka tidak menyerah ketika menghadapi kendala yang bersifat sementara. Mereka sering menemui kegagalan sebelum berhasil mengembangkan ide terbesar mereka. Dalam kondisi apapun wirausahawan akan menerapkan ide yang berbeda atau mencari ide yang baru lebih aplikatif sementara memperjuangkan implementasi ide murni dalam pikirannya. Bagian penting lainnya dalam tahap ini adalah mengerjakan kembali ide – ide untuk mencapai bentuk akhir. Karena sering kali suatu ide yang muncul dari tahap 3 dalam bentuk kasar perlu di modifikasi atau di uji agar tercapai bentuk akhir. Berikut diberikan saran yang dapat di gunakan untuk melaksanakan tahap ini:
·      Meningkatkan energi dengan latihan sesuai dengan melakukan diet dan istirahat yang memadai.
·      Mempelajari proses perencanaan bisnis dan semua aspeknya.
·      Berbagi ide dengan orang yang berpengatahuan.
·      Memperhatikan intuisi dan perasaan.
·      Mempelajari proses penjualan.
·      Mempelajari proses penjualan.
·      Mempelajari kebijaksanaan dan praktek organisasi.
·      Mencari saran dam masukan yang positif dari pihak lain.
·      Menganggap persoalan yang di hadapi dalam mengimplementasikan sikap ide sebagai tantangan.

Ciri-Ciri dan Lingkungan Kreatif
·         Ciri ciri orang kreatif
Banyak orang cenderung beranggapan bahwa kreatifitas hanya dimiliki orang mereka yang jenius. Sebenarnya kreatifitas banyak di jumpai pada orang biasa yang tidak tergolong jenius. Ciri – ciri orang yang kreatif dapat di sebutkan sebagai berikut:
1.         Cerdas. Kreatifitas tidak berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan yang luar biasa.
2.         Memiliki citra diri yang positif.
3.         Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang lain.
4.         Termotifasi oleh permasalahan yang menantang.
5.         Menghargai kemandirian dan tidak tergantung pada persetujuan kelompok.
6.         Lebih peduli pada arti dan implikasi suatu problem daripada terhadap rincian yang rumit.
·         Lingkungan kreatif
Kreatifitas dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang tepat. Tidak ada perusahaan yang mempunyai manajer dan pemilik yang kreatif jika lingkungan yang mendukung berkembangnya kreatifitas tidak terbentuk.
Ciri – ciri lingkungan kreatif adalah sebagai berikut :
1.        Manajemen yang dapat memberikan kepercayaan kepada karyawan tanpa melakukan pengawasan yang berlebihan.
2.        Saluran komunikasi yang baik dari pihak luar.
3.        kepribadian yang bervariasi.
4.        kesediaan menerima perubahan.
5.        kesenangan mencoba ide baru.
6.        Rasa takut yang tidak berlebihan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
7.        Seleksi dan promosi karyawan berdasarkan prestasi.
8.        Penerapan teknik yang menumbuhkan ide dengan anjuran dan tukar pikiran.
9.         Sumber daya pembiayaan,manajerial, personel, dan waktu yang memadai untuk mencapai sasaran.
Hambatan dan Persyaratan Berfikir Kreatif
·       Hambatan Dalam Berpikir Kreatif
1.  Hambatan Yang Dibuat Sendiri
Pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1 = 2, apabila ada jawaban yang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh.
2.  Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan/menerima apa adanya, misalnya seperti berikut:
a.    Terpaku pada apa yang sering dilihat/dialami selama ini.
b.    Tidak mau keluar dari kemapanan atau batasan-batasan yang ada serta tidak mau keluar dari bingkai-bingkai atau batasan yang ada sebelumnya.
c.   Terpaku pada aturan-aturan, budaya, dan batasan-batasan baku yang telah membelenggu.
3.  Hambatan Jawaban Tunggal Dan Tepat
a.  Kita menyukai rasa aman dan sesuatu yang pasti-pasti saja.
b.  Kita seringkali memutuskan sesuatu dengan sangat cepat tanpa berpikir panjang.
4.  Mengevaluasi Terlalu Cepat.
a.  Ingin dianggap pintar/cerdas sehingga seringkali kita mengevaluasi sesuatu dengan cepat dan mengambil keputusan juga dengan cepat (lebih cepat lebih baik).
b.  Terlalu cepat menyalahkan orang lain sehingga seringkali kita menganggap bahwa  diri kita sendiri adalah benar dan cenderung menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam.
Misalnya: Apabila ada teman yang membrikan atau menyampaikan ide/pendapat, maka seringlkali ide/pendapat tersebut kita anggap tidak berguna tanpa berpikir lebih lama lagi.
5.  Takut Dianggap Bodoh.
a.   Tidak berani mengeluarkan  ide/pendapat yang sebenarnya sudah dipikirkan dan ada dalam benak pikirannya, tetapi tidak berani untuk menyampaikanya didepan umum.
b.  Tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam pikirannya adalah ide yang sesungguhnya memang benar.
Misalnya: Ide memasang iklan dibodi bus atau kendaraan umum ataupun di mobil. dahulu, orang yang memberikan ide itu ditertawakan dan tidak diterima bahkan ditolak oleh banyak pihak. akan tetapi, sekarang ide tersebut banyak dipakai oleh berbagai perusahaan, baik besar maupuun kecil. bayangkan bila mobil atau kendaraan umum yang dipasangi iklan mengalami tabrakan, mogok, atau terbalik diselokan, dijurang, sungai, atau ditengah jalan protocol dan tidak segera di efakuasi, maka berapa pasang mata yang bisa melihat atau menyimak dan tidak sengaja membaca iklan dibodi kendaraan tersebut.
Persyaratan Berpikir Kreatif
1.   Perlu Persiapan. Pendidikan formal dan informal mengenai interpreineurship (berkewirausahaan)
2.   Usaha. Kumpulkan sebanyak mungkin ide, jangan di evaluasi terlebih dahulu.
3.   Inkubasi. Menggabungkan ide-ide yang sudah ada sehingga muncul ide atau embrio baru.
4.   Pengertian. Memahami persoalan/permasalahan secara mendalam.
5.   Evaluasi. Pilih yang terbaik dari segi biaya, hukum, dan sebagainya.
Mengembangkan ide dan peluang usaha
Langkah dalam Mengembangkan Ide Usaha
Mengembangkan ide dan peluang usaha Menurut zimmerer ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memnui kebutuhan riil dimasyarakat. Ide ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha.
Ada beberapa langkah mengembangkan ide usaha:
1.         Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut.
2.         Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut.
3.         Upayakan agar setiap karyawan dalam perusahaan memahami pengembangan usaha ide tersebut.
4.         Buat dan laksanakan system pebcatatan prestasi pengembangan ide usaha.
5.         Berikan penghargaan pada karyawan agar prestasi pengembangan ide menjadi obsesi
6.         Upayakan agar para karyawan memahami peranannya dan berikan kesempatan untuk teribat untuk pengembangan usaha dalam prestasi perusahaan.
Mengembangkan ide dan peluang usaha
Mengasah Kreativitas Dalam Mengembangkan Usaha Kecil
Dunia bisnis selalu berubah dan tidak pernah berhenti mengalami perubahan, pasang surut lingkungan bisnis selalu terjadi. Problem dalam mengembangkan bisnis tidak saja datang dari internal pelaku bisnis semata tetapi juga datang dari lingkungan sekitarnya. Ada berbagai macam cara yang dilakukan orang dalam mengembangkan bisnisnya seperti pernah ditulis pada beberapa tulisan terdahulu antara lain dengan persiapan dalam mengembangkan usaha secara matang, melakukan inovasi bisnis, melaksanakan langkah diversifikasi usaha dan upaya-upaya lainnya.
Apapun yang dilakukan dalam mengembangkan bisnis kunci utamanya adalah kreativitas di dalam menentukan langkah dan upaya tersebut. Satu langkah sukses dalam mengembangkan bisnis yang dilakukan orang lain belum tentu sesuai untuk bisnis kita jika dijiplak begitu saja tanpa kreativitas dan modifikasi di dalamnya. kreativitas didalam mengadopsi strategi bisnis orang lain juga penting bagi suksesnya bisnis.
Kreativitas terletak pada orangnya, terletak pada pelakunya, maka langkah agar kita bisa kreatif dalam mengembangkan bisnis adalah mengasah kreativitas diri kita. Kreativitas adalah sebuah keterampilan yang bisa muncul dalam diri kita dan juga bisa hilang. Kreativitas bisa muncul dan berkembang jika diasah dan dilatih, sebaliknya bisa hilang jika tidak pernah dilatih. Berikut adalah tips mengasah kreativitas kita yang bisa berguna untuk mengembangkan usaha dan pengembangan pribadi.
Menciptakan tujuan yang jelas, agar dapat menghasilkan ide-ide yang jelas juga .
Setelah tujuan yang ditetapkan sudah jelas kemudian fokus dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Betapapun cemerlang ide-ide kreatif yang Anda hasilkan, nantinya tidak akan bernilai jika belum dilaksanakan atau diuji. Jadi Anda akan menjadi lebih kreatif dengan selalu menciptakan tujuan dan kegigihan mencapai tujuan itu.
Mempelajari kemampuan fundamental yang diperlukan
Berusahalah menyerap ilmu pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin di bidang yang sangat Anda minati, misalnya di bidang perdagangan, motivasi, bahasa, kedokteran, tehnik, dan lain sebagainya. Semakin banyak hal yang Anda ketahui, semakin mudah Anda ciptakan kreativitas yang bernilai jual tinggi. Salah satu contoh adalah Soegiharto Sosrodjojo, berpuluh tahun menggeluti dunia pertanian dan produksi teh kemudian menciptakan teh botol dan sekarang menjadi jutawan yang memimpin Sosro Group.
Fokus pada satu aktivitas kreatif.
Misalnya Anda ingin kreatif dalam bidang desain pakaian, lakukan aktivitas kreatif walaupun hanya berupa goresan sketsa sederhana atau satu bagian sulaman. Langkah itu selain membuat Anda lebih menikmati dan terbiasa, tetapi juga meningkatkan daya kreativitas Anda seiring bertambahnya pengalaman dan ilmu yang terus bertambah setiap hari.
Keluar dari zona nyaman.
Sebab pada saat itu ia terdesak untuk segera mendapatkan solusi atas masalah-masalah yang sedang dihadapi. Cobalah mengimajinasikan suatu keadaan dimana Anda berada dalam kondisi terdesak dan kemudian tulislah apa yang ada dalam pikiran Anda. Beberapa di antara imajinasi tersebut mungkin dapat menjadi ide kreatif andalan. Bila kebiasaan tersebut terus diulang, maka Anda akan terlatih atau terbiasa menciptakan aneka kreativitas.
Biarkan pikiran bebas berimajinasi
Imajinasi seringkali memunculkan ide-ide sederhana, tetapi unik dan bernilai tinggi. Lauren Bacall mengatakan, “Imajinasi adalah layang-layang tertinggi yang mampu diterbangkan manusia.”
Mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan pengalaman
Lakukan setiap proses mencoba hal baru itu sebagai sebuah permainan, sehingga Anda merasa senang melakukannya, serta lebih siap menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan tersebut. Perasaan senang itu merupakan kunci meningkatkan daya kreativitas.
Motivasi non material
Motivasi tersebut menjadikan seseorang mampu berpikir lebih jenius dan memiliki semangat lebih besar dalam berusaha. Sebab motivasi tersebut bukan didasari keinginan untuk mendapatkan imbalan atau karena kompetisi, melainkan motivasi untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan jika mampu menakhlukkan tantangan dan berhasil menciptakan kreativitas
Memiliki ketekunan, semangat, kedisiplinan, dan kegigihan dalam melakukan sesuatu.
Keempat hal tersebut akan membantu Anda terus berusaha menyiasati keterbatasan, mencari solusi bekerja dan lebih efisien hingga berhasil menciptakan karya luar biasa atau ide-ide cemerlang.
Percaya bahwa Anda kreatif.
Seorang peneliti pernah melakukan survei kepada sekelompok karyawan. Beberapa karyawan yang kreatif ternyata percaya bahwa mereka kreatif. Sedangkan sebagian lagi yang tidak kreatif itu percaya bahwa mereka tidak kreatif. Artinya, apapun yang Anda percaya adalah benar dan dapat menjadi kenyataan, termasuk jika Anda percaya bahwa Anda kreatif.
Mengevaluasi ide-ide sendiri secara jujur.
Jangan segan untuk meminta pendapat dan saran dari orang lain, terutama dari mereka yang cukup ahli di bidang mereka dan dapat dipercaya. Bila Anda selalu melakukan evaluasi atas kreativitas yang Anda hasilkan, maka dapat dipastikan Anda akan mampu menghasilkan karya yang bernilai tinggi atau benar-benar dapat memecahkan suatu masalah.
Kreativitas yang positif artinya tidak keluar dari nilai-nilai moralitas, dan itu sangat penting karena menyokong kemajuan dan mempermudah hidup kita semua. Terlebih untuk menghadapi kehidupan yang sangat dinamis dan penuh masalah ini, kita semua harus bisa bersikap dan berpikir lebih kreatif. Bisnis merupakan dunia yang dinamis dan itu menuntut kreativitas kita di dalam menjalaninya.(Galeriukm).

Tujuan Mengembangkan ide dan peluang usaha.
·      Spirit Mengembangkan ide dan peluang usaha.
Sebagai upaya untuk mengembangkan ide dan peluang usaha harus dikaitkan dengan kemampuan dalam memperkecil risiko usaha. jika tidak ada realisasi dalam pengembangan ide, akan menjadi seorang wirausaha yg pemimpi dan buntutnya adalah prustasi.
Untuk membentuk proses pengembangan ide wirausahawan harus memberikan kebebasan dan dorongan kepada karyawannya, agar mereka mengembangkan ide-idenya. Untuk mengembangkan ide atau peluang usaha pada produk atau jasa untuk memperkecil risiko adalah sebagai berikut :
a.      Pembuatanprodukataujasa yang diminatikonsumen.
b.       pembuatanprodukataujasa yang dapatmemenangkanpersaingan.
c.       pembuatandanmendayagunakansumber-sumberproduksi.
d.       mencegahkonsumendarikebosanan.
e.      Pembuatandesain, model, corak, warnaprodukygdisenangikonsumen.
·      Langkah pengembangan ide dan peluang usaha.
Untuk mengurangi risiko dalam pengembangan ide usahanya, ada cara untuk mengatasinya, yaitu sebagai berikut :
a. menguraikan pengembangan ide dan peluang usaha kepada karyawan di dalam perusahaan.
b. memilih tempat dan waktu yang tepat untuk mengemukakan ide  pengembangan usahanya kepada karyawannya.
c. mengembangkan ide setahap demi setahap kepada karyawan di dalam perusahaan.
Adapun langkah-langkah cara pengembangan ide atau peluang usaha :
1.      Tetapkan dengan jelas.
2.       Tentukan tujuan khusus.
3.       Setiap karyawan harus memahami.
4.       Laksanakan sistem pencatatan prestasi.
5.      Berikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi pengembangan ide usaha menjadi obsesi.
6.      Upayakan karyawan memahami perannya dan berikan kesempatan untuk terlibat.
Sukses Usaha atau bisnis wira usaha sebenarnya tergantung pada pemanfaatan peluang usaha, sumberdaya uang, pengembangan ide, para pelanggan, dan waktu yang digunakannya. Begitupun dalam proses manajemen usaha dalam mengembangkan idenya meliputi :
a.    Strategi usahanya.
b.    pengelolaan orang danpemanfaatanpeluangusahanya.
Untuk mengembangkan ide usaha diperlukan adanya fakta, data, dan angka yang akan memungkinkan wira usaha untuk mengambil keputusan mengenai pengembangan ide dan pemanpaatan peluang usahanya dalam rangka memperkecil risiko usahanya, antara lain :
a.    pengembanganusaha.
b.     penambahanpengembanganprodukataujasa.
c.    perluasandanpeningkatansaluranpenjualan.
d.    perluasandanpenambahanpabrik.
e.    peningkatanmanfaatprodukataujasadanmodelnyadiminatikonsumen.

0 Response to "Menumbuhkan dan Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha"

Post a Comment