SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU EKONOMI
Ø Ilmu
ekonomi sebagai ilmu sosial sangat berhubungan erat dengan tingkah laku manusia
(Interaksi antara pedagang/ pengusaha, konsumen, investor, pemerintah).
Ø Ilmu
ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M zaman Aristoteles.
Ø Pendapat-pendapat
ilmu ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti :
1. Prancois
Quesnay 1765, dalam bukunya “Tabluau Economique”
2. Colbert
1774, yang terkenal merkantilisme nya yang menganggap perdagangan adalah unsur
pokok perekonomian masyarakat.
3. Adam Smith
1776, yang terkenal dengan bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of
the Wealth of Nation”.
4. J.M Keynes
1936, bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money”.
Ø Bidang
ekonomi terbentuk sebagai satu bidang ilmu pengetahuan setelah 1776 (Adam
Smith)
Ø Pandangan
Adam Smith : Kesejahtraan dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah (Market
mechanism, Invisible hand). Pandangan ini dikenal dengan kelompok klasik yang
menjadi dasar micro economics.
Ø Pendapat J.M
Keynes : dalam kegiatan perekonomian perlu campur tangan pemerintah.
Pemikirannya menjadi dasar Micro esconomics.
HAKIKAT ILMU EKONOMI
1.
Pengertian
ilmu ekonomi
Ilmu yang mempelajari bagaimana menentukan pilihan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu :
a. Kelangkaan
(Scarcity)
Kelangkaan mencangkup kuantitas, kualitas, tempat dan
waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah yang tersedia (Kuantitas) sesuai
dengan kebutuhan, berkualitas baik, terdapat dimana saja dan kapan saja.
b. Pilihan-pilihan
(Choices)
Terbatasnya
sumber daya yang tersedia, menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang
bersifat individu (Baju) dan pilihan kolektif (Mana yang didahulukan, sekolah
yang tinggi atau secepatnya bekerja).
c. Biaya
Kesempatan (Opportunity Cost)
Yaitu kesempatan
untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena kita memilih alternative lain.
Ø Ilmu
ekonomi mempelajari prilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan
untuk mempergunakan sumber daya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas
hidupnya.
2.
Masalah-Masalah
Ekonomi
Adalah masalah alokasi sumber daya yang langka,
seperti :
a. Barang apa
yang harus diproduksi dan berapa banyak?
b. Bagaimana
cara memproduksinya?
c. Untuk siapa
barang dan jasa diproduksi?
3.
Barang dan
Jasa
Ø barang
berwujud, pengertiannya saat memproduksi dan mengkonsumsi perlu waktu. (Roti,
sabun, pakaian). Perlu waktu : Pabrik =>gudang => distributor =>
toko/warung => konsumen.
Ø Jasa (Tidak
berwujud), pengertiannya waktu antara memproduksi dan mengkonsumsi habis bersamaan
(Jasa dokter, guru, potong rambut, transport, dll).
4.
Barang
Ekonomi dan Barang Bebas
Ø Barang
ekonomi : barang yang jumlahnya terbatas, dan untuk mendapatkannya perlu biaya,
waktu dan tenaga (Merupakan faktor produksi misalnya barang alam, manusia, mesin,
bangunan, peralatan, dll).
Ø Barang
bebas : barang yang jumlahnya tidak terbatas, untuk mendapatkannya tanpa
membayar/ mengeluarkan biaya. Contohnya udara, air.
5.
Barang
Akhir, Barang Modal, Barang Antara
a. Barang
akhir (Final good)
Adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan
ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Barang tahan
lama).
b. Barang
modal (Capital good)
Adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain.
c. Barang
antara (Intermediate goods)
Adalah barang yang belum menjadi produk akhir, masih
akan di proses sebelum dapat digunakan.
6.
Mengapa
Belajar Ilmu Ekonomi
a. Memperbaiki
cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan.
b. Membantu
memahami masyarakat.
c. Membantu
memahami masalah-masalah internasional.
d. Bermanfaat
dalam membangun masyarakat demokrasi.
7.
Metodologi
Ilmu Ekonomi
a. Teori
Ekonomi
Ilmu
ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi penjelasan dan
prediksi atas gejala-gejala yang diamati.
Teori :
pernyataan/ sekumpulan pernyataan tentang sebab, akibat, aksi-reaksi.
b. Model
Ekonomi
Model
ekonomi dipresentasikan secara verbal, diagramatis dan matematis.
c. Metode
Deduktif dan Induktif
Ø Metode
deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus berdasarkan
kesimpulan yang bersifat umum (Misal : Umum => harga naik maka permintaan
menurun, khusus : harga cabai naik, permintaan cabai menurun)
Ø Metode induktif
adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi yang telah menghasilkan
pemahaman baru dalam ilmu ekonomi baik mikro maupun makro.
d. Cateris
Paribus
Bila
variabel yang eksplisit dinyatakan berubah, maka yang berubah hanyalah variabel
yang dinyatakan tersebut. Variabel yang lain tidak berubah sepanjang model
analisis tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain => harus dianggap tidak berubah.
e. Ekonomi Positif
dan Ekonomi Normatif
Ø Ilmu
ekonomi positif : ilmu yang memeperlajari apa atau bagaimana masalah ekonomi
yang dihadapi suatu masyarakat dapat diselesaikan.
Ø Ilmu
ekonomi normatif : ilmu yang mempelajari tentang apa yang seharusnya atau
bagaimana masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat seharusnya
diselesaikan.
8.
Organisasi
Sistem Ekonomi
a. Perekonomian
Tradisional
Ø Barang yang
dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (Produsen sekaligus konsumen).
Ø Rendahnya
produktivitas (Teknologi sederhana).
Ø Kegiatan
ekonomi diatur berdasarkan kebiasaan dan adat istiadat.
b. Perekonomian
Pasar
Ø Ada
pemisahan yang jelas antara produsen dan konsumen.
Ø Pasar
merupakan faktor utama yang menentukan jenis dan kapasitas kegiatan
dimasyarakat.
Ø Identik
dengan perekonomian kapilitas (Free fight liberalism).
c. Perekonomian
Perencanaan Terpusat
Ø Kebalikan
dari perekonomian pasar, pemerintah sangat domonan dalam menentukan jenis dan
jumlah barang yang dihasilkan.
Ø Pemerintah
dapat mendistribusikan sumber-sumber ekonomi kepada seluruh masyarakat secara
lebih merata (Secara teoritis).
d. Perekonomian
Campuran
Ø Pemerintah
ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi, serta perorangan diberi kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi dan menguasai faktor produksi sesuai mekanisme
pasar.
9.
Ruang
Lingkup Ekonomi
a. Teori
Ekonomi Mikro
Bagian dari
ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari seluruh
kegiatan perekonomian. Aspek yang dianalisis :
1) Interaksi
dipasar barang
2) Tingkah
laku pembeli dan penjual
3) Interaksi
dipasar faktor produksi
b. Teori
Ekonomi Makro
Bagian dari
ilmu ekonomi yang menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat
global. Aspek yang dianalisis :
1) Penentuan
tingkat kegiatan perekonomian Negara
2) Pengeluaran
agregat
3) Mengatasi
pengangguran dan inflasi
Perbedaan Teori Ekomomi
Mikro/ Teori Harga dengan Teori Ekonomi Makro
1.
Teori
Ekonomi Mikro
Mempelajari perilaku ekonomi dari unit-unit
pengambilan keputusan secara individu. Contoh : Konsumen, pemilik sumber daya,
perusahaan.
2.
Teori
Ekonomi Makro
Mempelajari
perekonomian secara keseluruhan atau nasional dari suatu Negara. Contoh :
menganalisis harga produksi nasional, kesempatan kerja, inflasi, perdagangan
internasional (Ekspor/ Impor), kebijakan pemerintah, variabel-variabel yang
berkaitan dengan perekonomian Negara.
Ekonomi Makro
Keberhasilan suatu Negara mengelola ekonominya secara makro
diukur oleh tiga parameter :
1.
Output
Nasional
PDB
(Nominal vs Riil, Nilai vs Pertumbuhan, pertumbuhan vs pemerataan, aktual vs
potensial).
2.
Tingkat
Pengangguran
Pengangguran
menyebabkan tidak tercapainya output maksimum.
3.
Stabilitas
Harga
Laju
inflasi, indeks harga konsumen
Output Nasional
Ø Nilai
output nasional adalah salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang
efisien secara makro.
Ø Besarnya
output nasional menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian,
yaitu :
1. Besarnya
output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya
yang ada dalam perekonomian (Tenaga kerja, barang modal, uang dan kemampuan
kewirausahaan) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
2. Besarnya
output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat
kemakmuran suatu Negara. Alat ukur kemakmuran : adalah output nasional per
kapita.
a. Output per
kapita = output nasional : jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan,
berarti output per kapita semakin besar semakin makmur.
b. Produktivitas
rata-rata adalah output per tenaga kerja, makin tinggi angkanya, makin tinggi
produktivitas tenaga kerja.
3. Output
nasional merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah struktural (mendasar)
yang dihadapi suatu perekonomian. Jika sebagian besar output nasional berasal
dari sektor pertanian (Ekstraktif), maka perekonomian tersebut berhadapan
dengan masalah ketimpangan struktur produksi maka perekonomian harus segera
memodernisasikan diri.
Pendapatan
nasional = produksi domestic bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP)
yaitu nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar yang diproduksi oleh
sebuah perekonomian dalam satu periode (Kurun waktu) dengan menggunakan
faktor-faktor produksi yang berada dalam perekonomian tersebut.
Tercakup
dalam definisi tersebut adalah :
Ø Produk dan
jasa akhir => PDB adalah barang dan jasa yang digunakan pemakai terakhir
(Untuk konsumsi).
Ø Harga
pasar, bahwa nilai output nasional tersebut dihitung berdasarkan tingkat harga
yang berlaku pada periode bersangkutan.
Ø Faktor-faktor
produksi dalam perhitungan PDB tidak mempertimbangkan asal faktor produksi
(Milik perekonomian atau asing yang digunakan dalam menghasilkan output).
Ø Model
Circular Flow membagi perekonomian menjadi 4 sektor :
1)
Sektor
rumah tangga (Household sector)
Memiliki
faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat
(Sektor perusahaan) dan publik (Pemerintah). Rumah tangga juga memperoleh
pendapatan dari sektor permerintah.
2)
Sektor
perusahaan (Firma Sector)
Pengeluaran
sektor rumah tangga merupakan aliran pendapatan sektor perusahaan. Selain dari
sektor perusahaan sektor rumah tangga perusahaan juga memperoleh pendapatan
dari sektor pemerintah dan dari permintaan sektor luar negri yang merupakan
ekspor sektor perusahaan. Juga melakukan pembayaran pajak kepada sektor
pemerintah.
3)
Sektor
pemerintah (Government sector)
Fungsi
utama pemerintah menyediakan barang publik. Pemerintah melakukan pembelian
barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran untuk rumah
tangga. Pemerintah juga harus menarik pajak dari sektor rumah tangga dan
perusahaan.
4)
Sektor luar
negri (Foreign sector)
Ø Sektor
rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan perekonomian domestik.
Perekonomian dikatakan tertutup jika tidak melakukan interaksi dengan sektor
luar negri dalam perekonomian terbuka disederhanakan dengan mekanisme ekspor
dan impor.
-
Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar
negri ke perekonomian domestik.
-
Impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian
domestic ke sektor luar negri.
Ø Tiga pasar
utama yaitu :
1) Pasar
barang dan jasa
2) Pasar
tenaga kerja
3) Pasar uang
dan modal
1.
Pasar
barang dan jasa
Adalah
pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dari jasa.
·
Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal
dari sektor rumah tangga dan pemerintah (Permintaan barang dan jasa akhir).
·
Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor
perusahaan.
·
Dalam perekonomian modern tidak semua perusahaan
memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa
(Misalnya : mesin untuk mencetak kerangka, mesin mobil yang merupakan produk
antara untuk memproduksi mobil).
2.
Pasar
tenaga kerja
Adalah
interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
·
Penawaran berasal dari sektor tumah tangga, perusahaan
berasal dari sektor perusahaan dan pemerintah.
·
Dalam perekonomian terbuka, permintaan tenaga kerja
juga bersal dari luar negri (Misal : buruh perkebunan kelapa sawit Malaysia,
pengiriman TKI keluar negri).
3.
Pasar uang dan modal
·
Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang
dengan penawaran uang. Yang diperjual belikan bukan bukan fisik uang tetapi
berupa hak penggunaan uang (misalnya berasal dari deposito berjangka).
·
Jika hak pengguna uang yang diperjual belikan adalah
setahun atau kurang, maka pasar tersebut adalah pasar uang (money market).
·
Jika hak pengguna yang perjual belikan lebih dari
setahun maka pasar tersebut adalah pasar modal (capital market).
·
Supaya alokasi sumber daya keuangan (finance
intermediatory) makin efisien dibutuhkan lembaga-lembaga perantara keuangan yang
berfungsi mempertemukan permintaan dan penawaran uang. Lembaga-lembaga keuangan
tersebut bisa berupa bank/ perbankan (banking) atau lembaga-lembaga keuangan
bukan perbankan (non banking institution).
Metode-metode penghitungan pendapatan
nasional
1. Metode
output (output approach) atau metode produksi
2. Metode
pendapatan (income approach)
3. Metode
pengeluaran (expenditure approach)
Masing-masing mempunyai sudut pandang berbeda tetapi
saling melengkapi.
1. Metode
output (output approach) atau metode produksi PDB (product domestic bruto)
adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian.
Ø Perhitungan
dalam praktik, dengan membagi perekonomian dalam beberapa sektor produksi.
Jumlah output masing-masing sektor = jumlah output seluruh perekonomian.
Ø Untuk
menghindari penghitungan ganda (double counting) ataupun multiple counting,
maka dalam metode produksi yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added).
Ø Value added selisih antara nilai output dengan
nilai input antara
NT = NO –
NI ……............................(13.1)
Ø Dimana : NT
= nilai tambah, NO = nilai output, NI = nilai input.
Ø Proses
produksi merupakan proses menciptakan atau meningkatkan nilai tambah (aktivitas
baik bila NT>0).
Ø PDB 

Ø Dimana i =
sektor produksi ke 1,2,3,………………..n
Tabel 13.1
Output Sektoral Negara X Tahun 2007
Sektor Produksi
|
Nilai Output
|
Nilai Input
|
Nilai Tambah
|
Pertanian (Kapas)
|
300
|
0
|
300
|
Pabrik Benang
|
400
|
300
|
100
|
Pabrik Tekstil
|
600
|
400
|
200
|
Industri Garmen
|
800
|
600
|
200
|
Perdagangan(Pakaian)
|
1000
|
800
|
200
|
·
Tabel 13.1 menunjukkan perekonomian negara X yang sangat
sederhana karena berdiri atas lima sektor produksi dari pertanian sampai
perdagangan.
·
Hasil produksi perekonomian tersebut sebenarnya merupakan proses
pengolahan lebih lanjut dari kapas (sektor pertanian). Kapas dijual kepabrik
benang, benang dijual ke industry tekstil, tekstil dijual ke industry garment,
pedagang pakaian menjual ke konsumen akhir (masyarakat).
·
Untuk menghindari perhitungan ganda dari nilai output, maka
nilai PDB dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah masing-masing sektor
produksi.
·
PDB 

·
Angka PDB 2007 adalah sama dengan angka nilai jual output sektor
perdagangan pakaian, karena telah terjadi proses akumulasi nilai tambah.
Tabel 13.2
Lapangan usaha (industrial origin)
|
PDB 1996
|
1 pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan
|
86.212
|
2 Pertambangan dan penggalian
|
43..893
|
3 industri pengolahan
|
133.088
|
4 listrik, gas dan air bersih
|
6.516
|
5 bangunan
|
42.279
|
6 Perdagangan, hotel dan restoran
|
88.415
|
7 pengangkutan dan komuniskasi
|
35.554
|
8 keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan
|
38.769
|
9 jasa-jasa
|
54.149
|
Produk Domestik Bruto
|
528.956
|
Sumber : Laporan Bank Dunia (Country Report 1997)
2. Metode pendapatan
Ø Metode pendapatan memandang
nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi
yang digunakan. Digambarkan dalam fungsi produksi sederhana dibawah ini :
Q = f (L,K,U,E) …………………………………………………..(13.3)
Ø Dimana :
Q = Output L = Tenaga kerja K = Barang Modal
U = Uang/ Finansial E = Kemampuan/ Enterpreneur/ Kewirausahaan
Ø Untuk memproduksi
output diperlukan input berupa tenaga kerja, barang modal, dan uang. Uang yang
banyak tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa ada kemampuan entrepreneur.
Ø Kemampuan entrepreneur
adalah kemampuan untuk mengkombinasikan tenaga kerja, barang modal dan uang
untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Orang yang
mempunyai kemampuan entrepreneur = pengusaha.
Ø Balas jasa untuk tenaga
kerja = upah/ gaji ( wages/ salary = w).
Ø Balas jasa untuk barang
modal adalah pendapatan sewa (rent = R).
Ø Balas jasa untuk
pemilik uang/ asset finansial adalah pendapatan bunga (Interest = I).
Ø Balas jasa untuk
pengusaha = keuntungan (Profit).
Ø Total balas jas auntuk
seluruh faktor produksi disebut pendapatan nasional (PN).
Ø PN = W + i + r + π.
Tabel 13.3
Pendapatan nasional
amerika tahun 1994
Berdasarkan pendekatan
pendapatan (dalam US $)
Pendapatan upah/ gaji (computation of
employed)
|
4.004,6
|
Pendapatan non-gaji (properties income)
|
473,7
|
Keuntungan perusahaan (corporate
profits)
|
542,7
|
Pendapatan bunga neto (net interest)
|
409,7
|
Pendapatan sewa (rental income)
|
27,7
|
Pendapatan nasional (national income)
|
5.458,4
|
Sumber : Diolah dari case & fair (1996), tabel 22,3 hal.
576)
3. Metode pengeluaran
(expenditure approach)
Ø Nilai PDB merupakan
nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.
Ø Menurut metode ini ada
beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian :
1) Konsumsi rumah tangga
(household consumption)
2) Konsumsi pemerintah (government
consumption)
3) Pengeluaran investasi
(investment exspenditure)
4) Ekspor neto (net
export)
1) Konsumsi rumah tangga
(household consumption)
Pengeluaran sektor
rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis
dipakai dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat
dipakai lebih dari setahun/ barang tahan lama (non durable goods).
2) Konsumsi pemerintah (government
consumption)
Yaitu pengeluaran-pengeluaran
pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government exxpenditure).
Pengeluaran untuk tunjangan sosial tidak termasuk dalam perhitungan konsumsi
pemerintah. Itulah sebabnya dalam data statistik PDB, pengeluaran konsumsi
pemerintah lebih kecil dari pada pengeluaran yang tertera dalam anggaran
pemerintah (sisi pengeluaran anggaran negara).
3) Pembentukan modal tetap
domestik bruto/ PMTDB (investment expenditure)
·
PMTDB merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini
dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakan/ meningkatkan
nilai tambah.
·
Termasuk PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi
maupun barang setengah jadi.
·
Untuk menghitung berapa potensi produk lebih akurat bila
dihitung menggunakan investasi neto, yaitu investasi bruto – penyusutan.
·
Perhitungan PMTDB menunjukkan bahwa pendekatan pengeluaran lebih
mempertimbangkan barang-barang modal tersebut termasuk output baru jadi harus
dimasukkan dalam perhitungan PDB.
4) Ekspor neto (net
export)
·
Ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor.
·
Ekspor neto yang positif menunjukkan ekspor > impor dan sebaliknya.
·
Perhitungan ekspor neto dilakukan bila ada transaksi dengan
perekonomian dunia.
·
Nilai PDB = C + G + I + (X-M)
·
Dimana : C= konsumsi rumah tangga, G = konsumsi/ pengeluaran
pemerintah, I = PMTDB, X = ekspor, M = impor.
·
Data ekspor bersih menunjukkan bahwa perekonomian adalah
perekonomian terbuka (global).
Beberapa pengertian
dasar tentang perhitungan agregat
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran
agregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna
memperbaiki/ meningkatkan kemakmuran/ kesejahtraan rakyat.
Beberapa pengertian yang perlu dipelajari :
a. Produk domestic bruto
(gross domestic product)
b. Produk nasional bruto
(gross national product)
c. Produk nasional neto
(net national product)
d. Pendapatan nasional
(national income)
e. Pendapatan nasional
(personal income)
f.
Pendapatan personal disposabel (disposible personal income)
a. Produk domestik bruto /PDB
(gross domestic product)
PDB menghitung hasil
produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi
tersebut. Semua faktor produksi outputnya diperhitungkan dalam PDB (kurang
memberi gambaran berapa sebenarnya output yang dihasilkan faktor produksi milik
perekonomian domestik).
b. Produk nasional bruto
(gross national product)
·
Nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-fakor produksi milik
perekonomian disebut sebagai produk nasional bruto.
·
Kelemahan perhitungan PDB dapat dikoreksi dengan mengurangkan
nilai produksi yang dihasilkan faktor produksi yang berasal dari luar
perekonomian.
·
Jika pendapatan faktor produksi luar negri yang ada dalam
perekonomian = PFLN.
·
Pendapatan faktor produksi perekonomian yang ada didalam negri =
PFDN maka, PNB = PDB – PFLN + PDFN.
·
Selisih antara PFLN dengan PFDN adalah pendapatan faktor
produksi neto (PFPN) atau net factor income from abroad, dengan demikian dapat
juga dikatakan : PNB = PDB + PFPN.
·
Pada umumnya PFPN negara berkembang negatif (nilai impor faktor
produksi > nilai ekspor faktor produksi).
·
Oleh karena itu dalam negara berkembang PNB < dari pada nilai
PDB.
c. Produk nasional neto/
PNN (net national product)
·
Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan barang modal (capital
goods). Dengan demikian sektor perusahaan harus melakukan investasi.
·
Tujuan investasi adalah untuk mengganti barang-barang modal yang
sudah aus dan menambah stok barang modal.
·
Dalam perhitungan PDB pendekatan pengeluaran, yang dimasukkan
adalah total pengeluaran investasi bruto, yang lebih relevan adalah investasi
neto yaitu PNN = PNB – Depresiasi.
d. Pendapatan nasional
(national income)
·
Pendapatan nasional (pembahasan output nasional dengan metode
pendapatan) merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan.
·
Pendapatan nasional (PN) adalan PNN dikurangi Pajak tidak
langsung (PTL) dan menambah subsidi (S) yang merupakan balas jasa atas faktor
produksi. PN = PNN – PTL + S
e. Pendapatan personal/ PP
(personal income)
·
Pendapatan personal (PP) adalah bagian dari PN yang merupakan
hak individu dalam perekonomian sebagai balas jasa keikut sertaan dalam proses
produksi.
·
PP = PN – LTB – PAS + PIKG + PNBJ
·
LTB= laba tidak dibagi (hak perusahaan), PAS = pembayaran
asuransi sosial, PIKG = pendapatan bunga yang diterima dari pemerintah dan
konsumen, PNBJ = pendapatan non balas jasa.
f.
Pendapatan personal disposabel (disposable personal income)
·
Adalah PP yang dipakai individu, baik untuk konsumsi atau
ditabung.
·
PPD = PP – PAP (pajak atas pendapatan nasional).
0 Response to "Dasar-dasar Ekonomi dan Ilmu Ekonomi"
Post a Comment