KESEIMBANGAN EKONOMI EMPAT SEKTOR
Berdasarkan uraian dalam
keseimbangan ekonomi dua sektor dan keseimbangan tiga sektor dapat dipahami
tentang bagaimana tingkat kegiatan ekonomi suatu negara ditentukan. Akan tetapi
analisa mengenai penentuan kegiatan ekonomi negara tersebut belum sesuai dengan
realita yang sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum
sepenuhnya sesuai dengan keadaan dalam perekonomian.
Apabila
kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan keseimbangan
pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan ekonomi dalam suatu negara
telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam realitas.
Maka dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya, perekonomian dapat dibedakan dalam
empat sektor yaitu ditambah dengan sektor luar negeri dimana kegiatan ekspor
dan impor dijalankan.
Dalam
perekonomian empat sektor disebut juga sebagai perekonomian terbuka karena
kegiatannya tidak lagi berkecimpung hanya
dalam negeri tetapi sudah melakukan hubungan kerja sama dalam perdaganga
luar negeri yakni kegiatan ekpor dan impor.
Komponen Pengeluaran Agregat.
Berdasarkan
aliran-aliran pendapatan ke atas
produksi sektor perusahaan dan ke atas barang impor maka dapat disimpulkan
bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran
yaitu:
1)
Konsumsi rumah tangga ke atas barang
yang dihasilkan di dalam negeri (Cdn).
2)
Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang
diperoleh dalam negeri (G).
3)
Investasi perusahaan (I) untuk menambah
kapasitas sektor perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa.
4)
Ekspor yaitu pembelian oleh negara lain
ke atas barang buatan di dalam negeri (X).
5)
Barang impor, yaitu barang dibeli dari
luar negeri (M).
Dalam suatu perekonomian keseimbangan
pendapatan nasional akan tercapai apabila penawaran agregat adalah sama dengan
pengeluaran agregat. Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan
dalam perekonomian empat sektor adalah: Penawaran agregat sama dengan pengeluaran
agregat (Y=AE), atau Y
= C + I + G + (X – M)
dan secara
suntikan-bocoran
I + G + X = S + T + M
Keseimbangan Perekonomian Terbuka Dalam Contoh Aljabar.
Dalam
suatu perekonomian terbuka cirri fungsi konsumsi rumah tangga, pajak
pemerintah, pengeluaran pemerintah, investasi, ekspor dan impor adalah sebagai
berikut:
a) Fungsi
penggunaan adalah C = 500 + 0,8Yd.
b) Pajak
adalah 25 persen dari pendapatan nasional (T = 0,25Y).
c) Investasi
swasta bernilai I = 500, dan pengeluaran pemerintah bernilai G = 1000.
d) Ekspor
bernilai X = 800 ketika impor adalah 10% dari pendapatan nasional (M = 0,1Y).
Selanjutnya
diasumsikan dalam perekonomian terbuka ini akan mencapai tingkat kesempatan
kerja penuh pada pendapatan nasional sebanyak 6000. Berasarkan pemisalan yang
dinyatakan di atas maka selesaikan beberapa pertanyaan berikut:
1. Tentukan
fungsi konsumsi sebagai fungsi dari Y!
2. Tentukan
pendapatan nasional pada keseimbangan!
3. Untuk
mencapai kesempatan kerja penuh, perubahan yang bagaimanakah perlu dibuat jika
apabila:
a) Pajak
saja yang diturunkan!
b) Pengeluaran
pemerintah saja yang dinaikkan!
4. Nyatakan
kedudukan budget pemerintah pada keseimbangan awal dan pada kesempatan kerja penuh!
Nyatakan fungsi pajak yang baru!
5. Adakah
ekspor selalu melebihi impor pada kedua keseimbangan tersebut?
6. Tentukan
nilai multiplier dalam perekonomian terbuka tersebut!
Penghitungan dan Jawaban.
1.
Fungsi Konsumsi sebagai Fungsi dari Y:
C
= 500 + 0,8Yd
C = 500 + 0,8 (Y – T)
C = 500 + 0,8 (Y – 0,25Y)
C = 500 + 0,6Y
2.
Pendapatan Nasioanl pada Keseimbangan:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + (800 –
0,1Y)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + 800 –
0,1Y
Y = 2800 + 0,5Y
0,5Y = 2800
Y = 5600
3.
Perubahan untuk Mencapai Kesempatan Kerja Penuh:
a)
Dengan menurunkan pajak. Oleh karena formula multiplier tidak diketahui,
perubahan pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh tidak dapat ditentukan
dengan menggunakan
formula
multiplier. Oleh karena itu nilai pajak pada kesempatan kerja penuh perlu dihitung dengan memisalkan pajak yang
diterima pada kesempatan kerja penuh adalah T0 dan seterusnya
menyelesaikan persamaan keseimbangan pada pendapatan nasional = 6000 (pendapatan
nasional pada kesempatan kerja penuh)
Y = C + I + G +
(X – M)
6000 = 500 + 0,8Yd
+ 500 + 1000 + (800 – 0,1Y)
6000 = 500 + 0,8 (Y – T0) +
500 + 1000 + 800 – 0,1Y
6000 = 2800 + 0,8Y – 0,8T0 –
0,1Y
6000 = 2800 + 0,8 (6000) – 0,8T0
– 0,1 (6000)
6000 = 2800 + 4800 – 0,8T0
– 600
0,8T0 = 1000
T0 = 1250
Apabila pajak tidak berubah, pada pendapatan
nasional 6000 jumlah pajak adalah:
T
= 0,25Y
T
= 0,25 (6000)
T
= 1500
Pengurangan
pajak menyebabkan pada kesempatan kerja penuh, pajak yang diterima adalah 1250,
manakala tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah 1500. Dengan demikian untuk
mencapai kesempatan kerja penuh pajak diturunkan sebanyak 1500 – 1250 = 250.
b) Dengan menambah pengeluaran pemerintah.
Apabila pengeluaran pemerintah ditambah
perlulah dimisalkan jumlah pengeluaran pemerintah yang baru, misalnya sebesar G0.
Nilai G0 ini dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan:
Y
= C + I + G (X – M)
Y
= 500 + 0,6Y + 500 + G0 + 800 – 0,1Y
6000 = 500 + 0,6 (6000) +
500 + G0 + 800 – 0,1(6000)
6000 = 500 + 3600 + 500 + G0
+ 800 – 600
G0 = 6000 –
4800
G0 = 1200
Sehingga
untuk mencapai kesempatan kerja penuh, pengeluaran pemerintah perlu ditambah
sebanyak 1200 – 1000 = 200.
4.
Budget Pemerintah dan Fungsi Pajak:
Pada
Keseimbangan Asal. Pada keseimbangan
asal (Y = 5600), pajak adalah sebesar T = 0,25Y
= 0,25 (5600) = 1400. Pengeluaran pemerintah adalah G = 1000. Maka
pengeluaran pemerintah mengalami surplus yankni sebanyak 1400 – 1000 = 400.
Kasus
pengurangan pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Pajak telah berkurang
sebesar 1250. Manakala pengeluaran pemerintah tetap 1000 maka pengeluaran
pemerintah mengalami surplus, yakni sebanyak T – G = 1250 – 1000 = 250.
Kasus
menambah pengeluaran pemerintah untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Dalam
perhitungannya pengeluaran pemerintah meningkat 1200. Oleh karena tiada
perubahan dalam fungsi pajak, yakni
tetap T = 0,25Y maka pada Y = 6000, pajak yang diterima adalah T = 0,25 (6000) = 1500. Sehingga budget
pemerintah surplus sebanyak T – G = 1500 – 1200 = 300.
Fungsi
pajak yang baru. Apabila kesempatan kerja penuh dicapai dengan mengurangi pajak
secara sekaligus, fungsi pajak akan berubah menajdi T = T0 + 0,25Y.
Dalam kasus pengurangan pajak diperoleh 1250 maka dapat membantu menentukan
nilai T0 yaitu:
T = T0 = 0,25Y
1250 = T0 + 0,25 (6000)
T0 = 1250 –
1500
T0 = –
250
Dengan demikian fungsi pajak yang
baru adalah T = – 250 + 0,25Y.
5.
Keseimbangan Ekspor dan Impor:
Pada
keseimbangan asal Y = 5600. Impor adalah M = 0,1Y = 0,1 (5600) = 560. Maka ekspor lebih besar (800) dari impor.
Maka terdapat surplus dalam neraca perdagangan.
Pada
Y = 6000. Impor adalah 0,1Y = 0,1 (6000) = 600. Maka ekspor tetap lebih besar
(800) dari impor. Dan ini menunjukkan bahwa pada kesempatan kerja penuh
terdapat surplus dalam
neraca perdagangan.
6.
Nilai Multiplier:
Dalam
penghitungannya pertambahan pendapatan nasional adalah 6000 – 5600 = 400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang
diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah 200 (naik dari 1000
menjadi 1200). Dengan demikain dalam perekonomian yang diasumsikan ini, nilai
multiplier adalah: 400 / 200 = 2.
Multiplier dalam Perekonomian
Terbuka.
Penghitungan
multiplier dalam perekonomian terbuka lebih kecil daripada perekonomian
tertutup. Dan keadaan ini selalu berlaku karena impor selalu diasumsikan secara
proporsional dari pendapatan nasional (M = mY).
Mengacu
pada kasus perekonomian terbuka di atas diketahui C = 500 + 0,8Yd. Dan
T = 0,25Y sedangkan I = 500 dan G = 1000 maka dalam perekonomian tertutup ini
nilai multipliernya:
Mtp
= 1 = 1 = 1 = 2,5
1 – b (1 – t) 1 – 0,8 (1 – 0,25) 0,4
Dan ini
menunjukkan bahwa nilai nilai multiplier dalam perekonomian terbuka lebih kecil
yakni 2 dari nilai multiplier dalam perekonomian tertutup yakni sebesar 2,5.
Persamaan Mulitplier Perekonomian Terbuka
Multiplier
adalah nisbah pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran
agregat. Dengan demikian multiplier dalam perekonomian dengan sistem pajak proporsional:
Mtp
= ΔY = _____1_______
ΔX
1 – b (1 – t) + m
Dan multiplier dengan sistem pajak tetap adalah: Mtp = 1____
1
– b + m
Penyusun : Theobaldus Boro Tura, S.E, M.M
0 Response to "Materi Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor"
Post a Comment